20 Kota Dengan Biaya Hidup Termurah Dan Termahal Di Indonesia

Biaya hidup memanglah menjadi salah satu hal yang harus kita tanggung sehari-hari. Seperti biaya makan, tempat tinggal atau kost, biaya angkutan umum, biaya prasarana umum semacam parkir dan toilet serta biaya lainnya yang akan terus membebani kita setiap bulannya.

Gaji tinggi pun tidak akan mencukupi jika pengeluaran dari biaya hidup ini tetap besar. Sama aja bohong kan kalau kita punya gaji 10 juta tapi hanya makan nasi pecel saja sudah 30.000? Pemasukan = Pengeluaran, alih-alih ingin mendapatkan uang banyak malah bisa-bisa tekor.

Mungkin tak hanya para pekerja seperti karyawan yang dipusingkan dengan masalah biaya hidup. Anak kost (mahasiswa) pun menjadi salah satu golongan yang terkena imbasnya. Bagaimana tidak mereka yang masih meminta uang dari orang tua harus benar-benar pandai mengatur pengeluaran agar uang kiriman tidak habis sebelum jadwal kiriman dana dari orang tua tiba.

So, biaya hidup penting bukan. Jadi kalian mau tinggal di daerah mana? Kota apa? Kuliah atau sekolah dimana? Pastikan dahulu bahwa tinggal di Kota tersebut memiliki biaya hidup yang murah.


Berikut fbastiar bagikan 10 Kota atau daerah yang memiliki biaya hidup termurah dan 10 kota yang memiliki biaya hidup termahal di Indonesia.

Biaya Hidup Termurah Dan Termahal
 Biaya Hidup Termurah Dan Termahal 



Dari gambar di atas terlihat daerah mana saja yang memiliki biaya hidup termahal dan termurah. Data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik ini menunjukan bahwa untuk makanan Jakarta masih menjadi yang termurah jika dibandingkan dengan Depok, Kendari, Bau-Bau, dan Ambon. Sementara daerah yang paling mahal untuk makanan adalah daerah Meulaboh kemudian disusul Tual, Merauke, Sibolga dan Tanjung Pandan.

Sementara untuk biaya Non makanan, Jakarta malah menjadi kota termahal. Sementara kota termurah untuk biaya non makanan didapati di kota Meulaboh.



Mungkin banyak diantara kita yang tanya berapa biaya hidup di kota ini, dan kalau di kota itu berapa. Mungkin ini hanya sekedar ingin tahu, tapi sekaligus jadi pemikiran bagi yang ingin pindah karena pekerjaan atau mungkin yang ingin melanjutkan studi di luar kota

Badan Statistik Negara baru-baru ini mengeluarkan statistik rata-rata biaya hidup yang diperlukan satu keluarga yang tinggal dalam satu kota. Sayangnya tidak dijelaskan secara detail bagaimana dan apa yang menjadi dasar perhitungan biaya hidup ini, tapi saya kira cukup untuk menjadi sekedar bahan perbandingan dan pertimbangan, data ini juga dijadikan acuan untuk data inflasi Februari 2014.

Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK pada tahun 2012 ini menjadi dasar penentuan inflasi pada Februari 2014. SBH dilaksanakan secara rutin setiap 5 tahun sekali.

SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan kota IHK lama dan 16 merupakan kota baru. Adapun 16 kota baru tersebut adalah: Meulaboh, Bukittinggi, Tembilahan, Bungo, Lubuk Linggau, Metro, Tanjung Pandan, Cilacap, Kudus, Banyuwangi, Singaraja, Tanjung, Bulukumba, Baubau, Tual, dan Merauke.

10 Kota Di Indonesia Dengan Biaya HIdup Tertinggi

Biaya hidup disini maksudnya termasuk biaya sandang, pangan, papan. Alias makanan, minuman, kontrakan, sabun mandi, sabun cuci, sewa rumah, rumah sendiri biaya nonton bioskop, jalan-jalan, dll. Pokoknya semua biaya yang dikeluarkan perbulan itu jumlahnya seperti gambar diatas. Perrumahtangga, bukan perorang atau individu. Jadi untuk di kota jakarta, biaya hidup yang dikeluarkan perrumahtangga perbulan dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga 4,1 orang adalah Rp. 7.5 juta.

Disamping itu, survey ini ikut menentukan peningkatan biaya hidup antara tahun 2007-2012.
10 kota yang mengalami peningkatan tertinggi adalah:

10 Kota Di Indonesia Dengan Biaya HIdup Tertinggi

Gambar diatas menjelaskan biaya hidup pada tahun 2007 dibandingkan biaya hidup pada tahun 2012, yang peningkatannya paling tinggi. Mungkin kamu sudah mengerti maksudnya. Pada tahun 2007 di bandung biaya hidup per rumahtangga adalah Rp. 3,1 juta. Pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp. 5,6 juta. Terjadi peningkatan sebesar Rp. 2,5 juta, atau sekitar 78,16 persen.

Dan disini juga ada survey tentang 5 kota dengan biaya proporsi termahal dan termurah:

10 Kota Di Indonesia Dengan Biaya HIdup Tertinggi

Nah untuk gambar ini, maksudnya adalah perbandingan biaya hidup yang dikeluarkan oleh rumahtangga selama 1 bulan untuk makanan dan non makanan. Untuk kota jakarta, biaya hidup untuk makanan sebesar 28,43 persen dari total biaya hidup. Untuk non makanan sebesar 71.57 persen. Artinya biaya makan di jakarta sebesar 28,43% dikali Rp. 7,5 juta sama dengan kira-kira Rp. 2,1 juta. Untuk non makanan sebesar 71,57 persen dikali 7,5 juta kira-kira sekitar Rp. 5,4 juta. Per rumahtangga dengan rata-rata jumlah anggota rumahtangga 4 orang, bukan per orang atau individu.
Biaya hidup kota-kota besar lainnya:

    Bandung menempati urutan 15 dengan biaya hidup Rp. 5 630 382
    Semarang menempati urutan 31 dengan biaya hidup Rp. 4 829 461
    Yogyakarta menempati urutan 34 dengan biaya hidup Rp. 4 803 345
    Malang menempati urutan 24 dengan biaya hidup Rp. 5 075 853
    Manado menempati urutan 25 dengan biaya hidup Rp. 5 045 867
    Samarinda menempati urutan 13 dengan biaya hidup Rp, 5 668 102
    Denpasar menempati urutan 18 dengan biaya hidup Rp. 5 336 109
    Surakarta menempati urutan 72 dengan biaya hidup Rp, 3 481 174
    Tangerang menempati urutan 41 dengan biaya hidup Rp. 4 698 564
    Balikpapan peringkat 16 dengan Rp. 5 505 871
    Medan peringkat 26 dengan Rp. 5 015 549

10 kota dengan biaya termurah:

    Banyuwangi Rp. 3 029 367
    Kudus Rp. 3 079 786 81
    Singaraja Rp. 3 113 745
    Metro Rp. 3 117 533
    Probolinggo Rp. 3 295 045
    Tegal Rp. 3 314 997
    Sumenep Rp. 3 356 485
    Cilacap Rp. 3 390 307
    Madiun Rp. 3 423 535
    Jember Rp. 3 480 924
    Surakarta Rp. 3 481 174

Ibukota masih memegang status kota termahal. Jayapura, Ternate, Manokwari menjadi wakil Indonesia Timur yang mungkin menjadi tanda bahwa daerah ini kurang terjamah. Lainnya mungkin disebabkan karena gerbang ekonomi atau pusat industri.